Topologi BUS
Topologi
bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel
coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung
ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance
(biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
2. Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap)
untuk setiap terminal.
3. Wujud dari tap ini bisa berupa kabel
transceiver bila digunakan thick coax sebagai media transmisi.
4. Atau berupa BNC T-connector bila digunakan
thin coax sebagai media transmisi.
5. Atau berupa konektor RJ-45 dan Hub bila
digunakan kabel UTP.
6. Transmisi data dalam kabel bersifat full
duplex, dan sifatnya broadcast, semua terminal bisa menerima transmisi data.
7. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan
penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet
atau CSMA/CD.
8. Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang)
kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen
kabel.
Kelebihan Topologi Bus
1. Instalasi relatif lebih murah
2. Kerusakan satu komputer client tidak akan
mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
3. Biaya relatif lebih murah
Kelemahan Topologi Bus
1. Jika kabel utama (bus) atau backbone putus
maka komunikasi gagal
2. Bila kabel utama sangat panjang maka
pencarian gangguan menjadi sulit Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data
collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan
kecepatan komunikasi.
Topologi Ring
Topologi
ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincin
yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin.
Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenratorpada topologi star yang
menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung. Secara
lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari
satu terminal ke terminal lainnya hingga
membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”. Tiga
fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan
data, dan pemindahan data.
1. Penyelipan data adalah proses dimana data
dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi
alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
2. Penerimaan data adalah proses ketika terminal
yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan
alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila
alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
3.
Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal
pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah
alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalam
saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap
oleh “terminator”.
4. Pada hakekatnya setiap terminal dalam
jaringan cincin adalah
“repeater”, dan mampu melakukan
ketiga fungsi dari topologi cincin.
5. Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi
data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
6. Tiap komputer dapat diberi repeater
(transceiver) yang berfungsi sebagai:
Listen State
Tiap
bit dikirim dengan mengalami delay waktu
Transmit State
Bila
bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat mengembalikan
ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan,
menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan
kembali.
Bypass State
Berfungsi
menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
a.
Keuntungan :
i. Kegagalan koneksi akibat gangguan media
dapat diatasi lewat jalur lainyang masih terhubung.
ii. Penggunaan sambungan point to point
membuat transmission error dapat diperkecil
b.
Kerugian :
i. Data yang dikirim, bila melalui banyak
komputer, transfer menjadi lambat.
Topologi Star (Bintang)
Disebut
topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator
bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer
dalam Jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
1. Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal
pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi.
Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
2. Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah
komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
3. Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul
pusat.
Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh
arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun
secara logik sebenarnya beroperasi
seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh
simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif
ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
4. Bila menggunakan HUB maka secara fisik
sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi
Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
Kelebihan Topologi Bintang
1.
Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka
pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
2.
Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal
lain.
Kelemahan Topologi Bintang
1. Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat)
memutuskan semua komunikasi
2.
Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan
berkurang sesuai dengan penambahan komputer,
semakin banyak semakin
lambat.
Topologi Tree (Pohon)
Topologi
pohon adalah pengembangan atau generalisasi
topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun
loop tidak tertutup. Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut
“headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap
cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga
menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini:
Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim,
atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal
dalam jaringan.
Topologi Mesh (Tak beraturan)
1. Topologi Mesh adalah topologi yang tidak
memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun
suatu jaringan.
2. Karena tidak teratur maka kegagalan
komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian
media transmisi.
3. Topologi ini menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk
jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
4. Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
5. Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal
dalam pengoperasiannya.
6. Topologi ini merupakan teknologi khusus yang
tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistem yang rumit. Namun dengan
teknologi wireless, topologi ini sangat
memungkinkan untuk diwujudkan.







0 Komentar