DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan secara otomatis. Selain
pengalokasian IP secara otomatis DHCP juga memberikan parameter jaringan
seperti default gateway dan DNS server
DHCP Scope
DHCP Scope
adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga
dapat dikonfigurasikan oleh seorang
administrator dengan menggunakan
peralatan konfigurasi DHCP server.
Biasanya, sebuah alamat IP disewakan
dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang
umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang
telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server.
Nilai alamat-alamat IP yang dapat
disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam
jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah
kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease
DHCP Lease
adalah batas waktu penyewaan alamat IP
yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini
dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan
menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat
menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]).
DHCP Lease juga sering disebut
sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP Options
adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP
client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan
memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya
dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat
diaplikasikan kepada semua klien, DHCP
Scope tertentu, atau kepada sebuah host
tertentu dalam jaringan.
Cara Kerja DHCP
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang
menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang
terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP Server
Merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan
yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada
semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows
NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan
seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan
alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai
DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini
untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala
waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada
server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client
Merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat
lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka
untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem
operasi klien jaringan (Windows NT Workstation,
Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux)
memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP Client
akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah
DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER
DHCP client akan menyebarkan request
secara broadcast untuk mencari DHCP Server
yang aktif.
2. DHCPOFFER
Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari
DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST
Client meminta DCHP server untuk menyewakan
alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server
yang bersangkutan.
4. DHCPACK
DHCP server akan merespons permintaan dari
klien dengan mengirimkan paket acknowledgment.
Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP
lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya.
Klien selanjutnya akan memulai proses
binding dengan tumpukan protokolTCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien
pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien
yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat
kepada DHCP server yang sama, hanya
tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal),
yang jelas lebih cepat prosesnya.
DHCP bersifat
stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP
server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke
DHCP server lainnya. Hal ini dapat
menjadi masalah jika konfigurasi antara dua
DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan
dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis
kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada
klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
0 Komentar